Laporan Praktikum di bawah ini merupakan contoh laporan yang dapat digunakan sebagai refrensi dan bacaan untuk menambah wawasan, tetapi bukan untuk di copy-paste sembarangan. Terima kasih dan selamat membaca :)
Salah satu spesies tumbuhan subkelas Commelinidae |
===============================================================
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tumbuh-tumbuhan
merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang berperan penting dalam
menyediakan bahan pangan dan kebutuhan oksigen bagi organisme
lainnya.Sebagaimana telah diketahui, di Dunia ini terdapat beranekaragam
tumbuh-tumbuhan yang tersebar luas.Tumbuh-tumbuhan tersebut memiliki bentuk
morfologi yang bermacam-macam sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah SWT.dalam
firmannya, Al-Quran Surah Thaaha Ayat 53 yang artinya: “Yang telah menjadikan
bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan
bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka kami
tumbuhkan dengan air hujan itu
berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” (Q.S. Thaaha :
53).
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allh SWT telah mencipakan beraneka
ragam tumbuh-tumbuhan di bumi ini. Salah satu jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat
diamati keanekaragamannya adalah tumbuh-tumbuhan dari golongan angiospermae.
Menurut Campbell (2012), angiosperma adalah tumbuhan berbiji yang menghasilkan
struktur-struktur reproduktif yang disebut bunga dan buah. Saat ini angiosperma
merupakan kelompok tumbuhan yang paling beranekaragam dan paling tersebar luas,
dengan lebih dari 250.000 spesies (sekitar 90% dari semua spesies tumbuhan).
Angiospermae merupakan tumbuhan biji tertutup.Hampir
semua tumbuhan yang ada di daratan merupakan angiospermae.Angiospermae
dibedakan atas dua kelas yakni dikotil dan monokotil.Klasifikasi angiospermae
menjadi dikotiledon dan monokotiledon didasarkan sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan
struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan
biji).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari
praktikum Biodiversitas Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana
menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
2. Bagaimana
menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Commenlinidae?
3. Bagaimana
menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Arecidae?
4. Bagaimana
menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Arecidae?
1.3
Tujuan
Tujuan
daripraktikum Biodiversitas Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae
adalah sebagai berikut:
1. Untuk
menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
2. Untuk
menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Commenlinidae?
3. Untuk
menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Arecidae.
4. Untuk
menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Arecidae.
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum Biodiversitas
Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae adalah sebagai berikut:
1. Dapat
menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
2. Dapat
menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Commenlinidae?
3. Dapat
menemukan cirri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
4. Dapat
menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Commelinidae?
5. Dapat
membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan subkelas Zingiberidae dengan
subkelas commelinidae dan subkelas Arecidae?
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
2.1
Subkelas Arecidae
2.1.1 Phillodendron
Akar
|
Batang
|
Daun
|
Bunga
|
Foto
pengamatan
|
Foto
pengamatan
|
Foto
pengamatan
|
Foto
pengamatan
|
a.
Deskripsi
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada spesie Philodendron
didapat hasil bahwa tumbuhan ini memiliki habitus herba yang hidup pada
daerah terestrial.Dengan ciri-ciri memiliki batang terna, susunan letak daun
roset batang, pangkal daun melengkung, ujung daun meruncing, dan tepi daunnya
rata.Serta memiliki permukaan daun yang halus licin.Ciri-ciri khusus yang
dimiliki tanaman ini adalah memiliki bunga tongkol yang berseludang, memiliki getah
berwarna putih, daun tersebar di bagian ujung batang dengan petioles yang
melebar, dan memiliki akar napas.
Menurut Husna (2017) Tanaman ini
memiliki pertumbuhan bentuk daun yang unik.Daun
yang tumbuh
ituakan menjadi bagian
dari daunnya dan daunnyaakan menjadi satu
yang robek di antara pembuluh-pembuluh.
Bentuk daunmonstera tergolong unik karena memiliki lubang-lubang pada
daunnya.Tanaman ini disebut monstera berasal dari kata “monster” karena
tumbuhan ini memiliki daun yang lebar dan berwarna hijau seperti monster.
b.
Tabel Deskripsi
LEMBAR
KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Arecideae)
Tabel 1. Karakter Morfologi
Arecideae
CHARACTER
|
CHARACTER
STATE
|
PLANT
Habit
|
Herba / Terestrial
|
BATANG
tipe
|
Terna
|
Hollow (Berlubang)
|
|
Indument
|
|
Exudate
|
|
Bark
|
|
LEAF
Type
|
|
Leaf arrangement
|
Roset batang
|
Leaf Attachment
|
Lengkap
|
Leaf/ Leaflet blade
shape
|
Perisai
|
Leaf/ Leaflet blade
base/margin/apex
|
Base: melengkung /
margin:
rata / apex: runcing
|
Leaf/ leaflet surface
|
Halus licin
|
Stipule (+/-)
|
-
|
INFLORESCENT
type
|
|
Inflorescent
bract/bractlet (+/-)
|
-
|
FLOWER
Sex
|
|
Flower Bract/bractlet
|
|
Flower Symetry
|
|
PERIANTH
Cycly
|
|
Perianth/Corolla type
|
|
Calyx Fusion
|
|
Corolla Fusion
|
|
Hypanthium (+/-)
|
|
STAMEN
Position
|
|
Stament Arrangement
|
|
Androecium Fusion
|
|
Staminode (+/-)/shape
|
|
Anther Attachment
|
|
Anther
Dehiscent/Direction
|
|
GYNOECIAL
Fusion
|
|
Ovary position
|
|
Periant/Androecial
Position
|
|
Carpel Number
|
|
Locule Number
|
|
Placentation
|
|
Ovule Number (per
carpel)
|
|
Style Position/
Stigma shape
|
|
FRUIT
type
|
b.
Habitat
Tumbuhan Philodendron merupakan tumbuhanberperawakan herba yang hidup di daerah terrestrial di wilayah
tropis. Menurut Husna (2017) tanaman
philodendron merambat yang berasal dari hutan tropis dari Meksiko serta
beberapa Negara di Amerika selatan.
c. Klasifikasi
Adapun kalsifikasi Philodendronmenurut Lingga (2007) adalah
sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arales
Famili: Araceae
Genus: Philodendron
2.1.2 Roystonea
sp.
Daun
|
Tangkai
daun
|
pohon
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
Koleksi
pribadi
|
a.
Deskripsi
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Roystonia sp. dapat diketahui bahwa tumbuhan ini tergolong dalam
habitus pohon yang hidup di daerah terrestrial.Memiliki tipe batang berkayu,
susunan letak daun roset batang, tergolong dalam daun lengkap karena memiliki
pelepah.Bentuk daun perisai dengan pangkal daun bundar, ujung daun runcing, dan
tepi daun rata.Serta memiliki permukaan daun licin. Tipe buah pada spesies Roystonia sp.adalah bulat-bulat dan bergerombol banyak, dan pada
buahnya juga terdapat adanya biji. Selain itu, bunga pada tanaman ini termasuk
dalam tipe bunga majemuk.Dan termasuk tumbuhan monokotil yang memiliki akar
serabut.
Menurut Pangemanan (2008) Beberapa jenis palem mempunyai duri di batang, atau pelepah daun,
dan di tulang daun.Tidak semua palem berbentuk pohon meskipun palem umumnya
dikenal mempunyai tubuh yang semampai. Ada jenis-jenis yang berbentuk liana,
yaitu menyerupai tali yang memerlukan pohon lain sebagai panjatan untuk
hidupnya. Ada pula yang tubuhnya seakan-akan hanya terdiri atas daun-daun saja
karena batangnya tidak berkembang.Nipa dan salak misalnya mewakili kelompok
ini.Bunganya terletak pada suatu tandan yang tersusun dalam bentuk malai yang
terdiri atas bulir-bulir.Malai ini biasanya diselaputi oleh selundang bunga
atau spatha.Malai bunganya ada yang bersifat biseksualis ada juga yang bersifat
uniseksualis.Namun umumnya tumbuhannya bersifat monoecus, kecuali pada salak
tumbuhannya bersifat dioecus (berumah dua).Pada sagu (Metroxylon sagoes)
tumbuhannya bersifat polygamus.Dalam hal pembuahannya, semua jenis palem dapat
digolongkan menjadi dua. Golongan pertama terdiri atas jenis-jenis yang
menghasilkan buah beberapa kali
b.
Tabel Deskrpsi
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Arecideae)
Tabel
1. Karakter Morfologi Arecideae
CHARACTER
|
CHARACTER STATE
|
PLANT Habit
|
Pohon / terrestrial
|
BATANG tipe
|
Berkayu
|
Hollow (Berlubang)
|
|
Indument
|
|
Exudate
|
|
Bark
|
✔
|
LEAF Type
|
|
Leaf arrangement
|
Roset batang
|
Leaf Attachment
|
Lengkap
|
Leaf/ Leaflet blade shape
|
Perisai
|
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
|
Base: bundar / margin: rata / apex: runcing
|
Leaf/ leaflet surface
|
Licin
|
Stipule (+/-)
|
-
|
INFLORESCENT type
|
|
Inflorescent bract/bractlet (+/-)
|
-
|
FLOWER Sex
|
|
Flower Bract/bractlet
|
|
Flower Symetry
|
|
PERIANTH Cycly
|
|
Perianth/Corolla type
|
|
Calyx Fusion
|
|
Corolla Fusion
|
|
Hypanthium (+/-)
|
|
STAMEN Position
|
|
Stament Arrangement
|
|
Androecium Fusion
|
|
Staminode (+/-)/shape
|
|
Anther Attachment
|
|
Anther Dehiscent/Direction
|
|
GYNOECIAL Fusion
|
|
Ovary position
|
|
Periant/Androecial Position
|
|
Carpel Number
|
|
Locule Number
|
|
Placentation
|
|
Ovule Number (per carpel)
|
|
Style Position/ Stigma shape
|
|
FRUIT type
|
Bulat
|
c.
Habitat
Menurut Pangemanan (2008) Palem termasuk kelas Monocotyledonae, Ordo Arecales dan Famili
Arecaceae.Tumbuhan ini tersebar di daerah tropik, dan hutan hujan tropik.Menyukai
tanah yang gembur serta lembab.Palem tumbuhnya ada yang berumpun ada pula yang
tunggal (soliter).Bagi yang membentuk rumpun, tunas-tunas rumpun (anakan) ini
cukup berperan dalam hal peremajaannya.Yang tumbuh tunggal, peremajaannya
lambat sekali, karena pembiakan diri hanya tergantung kepada biji saja.
d.
Klasifikasi
Adapun
klasifikasi dari spesies Roystonia
sp. menurut
Steenis (1975) adalah sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Arecales
Famili :
Arecaceae
Genus :
Roystonea
Spesies :Roystonea sp.
2.2 Subkelas Commelinideae
2.2.1 Zea mays
Batang
|
Daun
|
Akar
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
a. Deskripsi
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan pada spesies Zea mays dapat
diketahui bahwa tanaman ini memiliki habitus herba yang hidup di area
terrestrial.Memiliki tipe batang silindris, susunan letak daunnya sparsa, dan
termasuk daun tidak lengkap.Bentuk daun seperti pita dengan pangkal daun
rompang, ujung daun runcing, dan tepi daun rata.Serta memiliki permukaan daun
yang halus.Pada tanaman ini memiliki bunga jantan dan bunga betina. Dimana
bunga jantan letak tumbuhnya berada di ujung dan bunga betina merupakan tongkol
yang akan menjadi bakal buah.
Menurut Wulandari (2016) Zea mays atau jagung lokal merupakan kebutuhan
pokok untuk dikonsumsi setiap hari yang diolah menjadi nasi empok. Jagung
merupakan tanaman semusim (annual).Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari.Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan
berat rata-rata 250-300 mg. Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar
yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung.Biji jagung diklasifikasikan
sebagai kariopsis.Hal ini disebabkan biji jagung memiliki struktur embrio yang
sempurna.Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu baru untuk pertumbuhan
dan perkembangan menjadi tanaman.
b. Tabel Deskripsi
LEMBAR
KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Commelinideae)
Tabel 1. Karakter Morfologi
Commelinideae
CHARACTER
|
CHARACTER
STATE
|
PLANT
Habit
|
Herba / terrestrial
|
BATANG
tipe
|
Silindris
|
Hollow (Berlubang)
|
|
Indument
|
|
Exudate
|
|
Bark
|
|
LEAF
Type
|
|
Leaf arrangement
|
Sparsa
|
Leaf Attachment
|
Tidak lengkap
|
Leaf/ Leaflet blade
shape
|
Pita
|
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
|
Base: romping /
margin: rata / apex: runcing
|
Leaf/ leaflet surface
|
Halus
|
Stipule (+/-)
|
-
|
INFLORESCENT
type
|
|
Inflorescent
bract/bractlet (+/-)
|
-
|
FLOWER
Sex
|
|
Flower Bract/bractlet
|
|
Flower Symetry
|
|
PERIANTH
Cycly
|
|
Perianth/Corolla type
|
|
Calyx Fusion
|
|
Corolla Fusion
|
|
Hypanthium (+/-)
|
|
STAMEN
Position
|
|
Stament Arrangement
|
|
Androecium Fusion
|
|
Staminode (+/-)/shape
|
|
Anther Attachment
|
|
Anther
Dehiscent/Direction
|
|
GYNOECIAL
Fusion
|
|
Ovary position
|
|
Periant/Androecial
Position
|
|
Carpel Number
|
|
Locule Number
|
|
Placentation
|
|
Ovule Number (per
carpel)
|
|
Style Position/
Stigma shape
|
|
FRUIT
type
|
-
|
c. Habitat
Jagung merupakan tanaman budidaya hidup
pada daerah lembab pada dataran rendah.Menurut Wulandari (2016) Jagung adalah
tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan
memiliki masa hidup 70-210 hari.Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter.
Jagung yang memiliki nama ilmiah Zea mays tidak seperti tanaman
biji-bijian lain, tanaman jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga
jantan dan betinanya terpisah.
d. Klasifikasi
Menurut Tjitrosoepomo (1983) klasifikasi spesies Zea mays adalah sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Subdivisio: Angiospermae
Classis: Monocotyledoneae
Ordo: Poales
Familia: Poaceae
Genus: Zea
Species: Zea mays L.
Divisio: Spermatophyta
Subdivisio: Angiospermae
Classis: Monocotyledoneae
Ordo: Poales
Familia: Poaceae
Genus: Zea
Species: Zea mays L.
2.2.2 Cyperus
rotundus
Batang
|
Daun
|
Akar
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
a.
Deskripsi
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Cyperus rotundus dapat diketahui bahwa
pada tumbuhan ini memiliki habitus herba / terrestrial. Tipe batang tumbuhan
ini berair (Exudate),bentuk daunnya
seperti pita, dengan tata letak daunnya roset batang, dan termasuk daun tidak
lengkap. Morfologi daun pada Cyperus
rotundus memiliki pangkal yang meruncing, ujungnya runcing, dan tepinya
rata, serta memiliki permukaan daun yang halus.
Menurut menurut Al-Snafi (2016), Rumput kacang atau rumput
teki (Cyperus rotundus) adalah tumbuhanberlendir yang
ramping, tegak, herba yang menyebar melalui sistem akar berserat. Bentuknya ramping, bawah
tanah, dikenal sebagai rimpang, awalnya berwarna putih, berdaging dan ditutupi
dengan daun bersisik yang dimodifikasi, tetapi menjadi coklat dan berkayu
seiring bertambahnya usia. Saat mencapai permukaan, sebuah rhizoma membengkak menjadi
struktur bulat kecil yang disebut (bola basal), dari mana tunas, akar dan
rimpang lebih lanjut muncul. Rimpang rumput-rumput juga membentuk umbi-umbian,
yang menyimpan pati sebagai cadangan makanan dan dapat menghasilkan rimpang
baru atau tanaman baru. Umbi berukuran sekitar 1 hingga 3,5 cm dan berwarna
putih dan segar ketika muda, kemudian berubah menjadi coklat dan keras. Bentuk
umbi memberi nama ilmiah rumput-rumput, (rotundus), yang berarti (bulat).
Batang rumput-kacang halus dan tegak, biasanya mencapai sekitar 30 hingga 40
cm, dan segitiga dalam penampang. Daun berasal dari pangkal tanaman dan disusun
pada batang dalam kelompok tiga. Permukaannya halus, mengkilap dan hijau gelap, dengan permukaan
atas beralur dan ujung tajam, dan panjang dan sempit, 20 hingga 30 cm dan lebar
0,2 sampai 1 cm. Bunga-bunga dari spesies ini ditanggung dalam kelompok
(perbungaan) di ujung batang. Perbungaan terdiri dari sekitar tiga hingga
sembilan tangkai dengan panjang yang bervariasi, di ujungnya berwarna coklat
kemerahan hingga ungu (spikelets). Warna spikelets memberikan nama alternatif
kacang-kacang (kacang ungu). Setiap spikelet memiliki panjang 3,5 cm dan
terdiri dari 10 hingga 40 bunga, yang tidak memiliki kelopak bunga, melainkan
duduk di dalam bracts kering, berbentuk membran, berbentuk oval, yang dikenal
sebagai (glume). Rumput kacang menghasilkan buah kering, biji tunggal, yang
panjangnya sampai dua milimeter, dan coklat sampai hitam dengan jaringan garis
abu-abu
b.
Tabel Deskripsi
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Commelinideae)
Tabel
1. Karakter Morfologi Commelinideae
CHARACTER
|
CHARACTER
STATE
|
PLANT Habit
|
Herba / terrestrial
|
BATANG tipe
|
Berair
|
Hollow
(Berlubang)
|
|
Indument
|
|
Exudate
|
✔
|
Bark
|
|
LEAF Type
|
|
Leaf arrangement
|
Roset batang
|
Leaf Attachment
|
Tidak lengkap
|
Leaf/ Leaflet blade shape
|
Pita
|
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
|
Base: meruncing / margin:
rata / apex: runcing
|
Leaf/ leaflet surface
|
Halus
|
Stipule (+/-)
|
-
|
INFLORESCENT
type
|
|
Inflorescent bract/bractlet
(+/-)
|
|
FLOWER Sex
|
|
Flower Bract/bractlet
|
|
Flower Symetry
|
|
PERIANTH
Cycly
|
|
Perianth/Corolla type
|
|
Calyx Fusion
|
|
Corolla Fusion
|
|
Hypanthium (+/-)
|
|
STAMEN
Position
|
|
Stament Arrangement
|
|
Androecium Fusion
|
|
Staminode (+/-)/shape
|
|
Anther Attachment
|
|
Anther Dehiscent/Direction
|
|
GYNOECIAL
Fusion
|
|
Ovary position
|
|
Periant/Androecial Position
|
|
Carpel Number
|
|
Locule Number
|
|
Placentation
|
|
Ovule Number (per carpel)
|
|
Style Position/ Stigma
shape
|
|
FRUIT type
|
c.
Habitat
Menurut Al-Snafi (2016) spesies Cyperus
rotundus terdistribusi di Africa, Samudra Hindia Barat, Asia Barat,
Caucasus, Asia Timur, Eropa, Pasifik, Amerika Utara, dan Amerika bagian
Selatan.
Klasifikasi
Adapun
klasifikasi dari spesies Cyperus rotundus
menurut Al-Snafi (2016) yaitu:
Kingdom :
Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Subkelas: Commenlinidae
Ordo :
Ciperales
Famili :Cyperaceae
Genus :Cyperus
Spesies :Cyperus rotundus
2.2.3 Kyllinga
monocephala
akar
|
batang
|
daun
|
Bunga
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
a.
Deskripsi
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Kyllinga monocephala dapat
diketahui bahwa tumbuhan ini memiliki habitus herba yang hidup di daerah
terrestrial.Tipe batang yang dimiliki Kyllinga monocephala adalah
indument.Pada tumbuhan ini, memiliki bentuk daun seperti pita dengan tata letak
daun folia sparsa atau tersebar, dan tergolong dalam tipe daun tidak lengkap.Daunnya
memiliki pangkal dan ujung yang sama-sama runcing,tepi daun rata, serta
permukaan daunnya kasat. Bunga spesies ini tumbuhnya di ujung (terminal).
Menurut
Raju, dkk (2011) keluarga Cyperaceae adalah
tumbuhan herba yang tetap hijau, biasanya seperti rumput, dan berkembangbiak
dengan biji dan rimpang yang merayap. Tanaman ini umumnya dikenal sebagai Apavisha, Nirbishi, dan Velutta Nirbashi.Tanaman
ini terutama tumbuh di tempat berawa dan basah. Ini ditemukan di tempat-tempat
sampah, padang rumput terbuka, dll, pada ketinggian rendah dan sedang.
b.
Tabel Deskripsi
LEMBAR
KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Commelinideae)
Tabel 1. Karakter Morfologi
Commelinideae
CHARACTER
|
CHARACTER
STATE
|
PLANT Habit
|
Herba / terrestrial
|
BATANG tipe
|
|
Hollow
(Berlubang)
|
|
Indument
|
✔
|
Exudate
|
|
Bark
|
|
LEAF Type
|
|
Leaf arrangement
|
Folia sparsa
|
Leaf Attachment
|
Tidak lengkap
|
Leaf/ Leaflet blade shape
|
Pita
|
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
|
Base: runcing / margin:
rata / apex: runcing
|
Leaf/ leaflet surface
|
Kasat
|
Stipule (+/-)
|
-
|
INFLORESCENT
type
|
|
Inflorescent bract/bractlet
(+/-)
|
|
FLOWER Sex
|
|
Flower Bract/bractlet
|
|
Flower Symetry
|
|
PERIANTH
Cycly
|
|
Perianth/Corolla type
|
|
Calyx Fusion
|
|
Corolla Fusion
|
|
Hypanthium (+/-)
|
|
STAMEN
Position
|
|
Stament Arrangement
|
|
Androecium Fusion
|
|
Staminode (+/-)/shape
|
|
Anther Attachment
|
|
Anther Dehiscent/Direction
|
|
GYNOECIAL
Fusion
|
|
Ovary position
|
|
Periant/Androecial Position
|
|
Carpel Number
|
|
Locule Number
|
|
Placentation
|
|
Ovule Number (per carpel)
|
|
Style Position/ Stigma
shape
|
|
FRUIT type
|
-
|
c.
Habitat
Spesies
Kyllinga monocephala atau yang sering disebut tumbuhan udel-udelan ini
banyak ditemukan di sekitar yang umumnya dapat ditemukan seperti dipinggiran
jalan dan di dekat tumbuhan-tumbuhan liar.Tumbuhan ini dapat hidup di daerah
tropis. Menurut Raju, dkk (2011) spesies Kyllinga monocephala ini
didistribusikan secara luas, dengan pusat keragaman untuk kelompok yang terjadi
di Asia tropis dan Amerika Selatan tropis.Tanaman
ini terdistribusi dengan baik di semua bagian dunia.Terutama tumbuh di tempat
berawa dan basah. Ini ditemukan di tempat-tempat sampah, padang rumput terbuka,
dll, pada ketinggian rendah dan sedang.
d.
Klasifikasi
Adapun
klasifikasi dari spesies Kyllinga monocephala menurut Raju,
dkk (2011) yaitu:
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili:
Cyperaceae
Genus:
Kyllinga
Spesies: Kyllinga
monocephala
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
praktikum Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae
adalahciri-ciri dari subkelas Commenilidae pada
umumnya berupa herba, sangat jarang yang berkayu, pola percabangan simpodial,
daun dengan pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar ,
perbungaan majemuk, bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga. Sedangkan pada Subkelas Arecidae merupakan
Liliopsida yang mempunyai habitus yang bervariasi, ada yang herba, semak,
bahkan pohon.Daun dengan duduk daun tersebar, namun ada juga yang roset akar
maupun roset batang.Bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks
dan ditutupi oleh spatha.Perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan dan
tidak bisa dibedakan antara kaliks dan korola.
3.2 Saran
Saran untuk praktikum
kali ini adalah jika praktikum dilakukan outdoor sebaiknya dilakukan secara
berkelompok dan tidak berpencar, agar praktikum berjalan dengan disiplin.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Snafi, Ali Esmail. 2016. A Review On Cyperus Rotundus A Potential Medicinal Plant. Journal
Of Pharmacy. Vol. 6 No. 7
Campbell. 2012. Buku Ajar Biologi.
Jakarta: Erlangga
Husna, Sabilla Nur. 2017.
Transformasi Bentuk Daun Monstera Sebagai Motif Batik Dalam Busana
Kasual. Jurnal Karya Seni.
Lingga, P. Dan Marsono. 2007. Petunjuk
Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya
Pangemanan, L, Dkk. 2008.Beberapa
Jenis Palem Yang Berpotensi Sebagai Tanaman Pengisi Ruang Terbuka Hijau.EKOTON.
Vol. 8 No. 2
Raju, S, Dkk. 2011.Kyllinga
Nemoralis (Hutch &Dalz)
(Cyperaceae):Ethnobotany, Phytochemistry AndPharmacology. Pharmacognosy Journal.Vol. 3 No. 24
Steenis, Van, C.G.G.J. 1975. Flora:
Untuk Sekolah Di Indonesia. Jakarta: Paradnya Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong. 1983. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Wulandari,
Fithriyah, Jati Baroto. 2016. Etnobotani
Jagung (Zea Mays L.) Pada Mayarakat Lokal Di Desa Pandansari Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang.Jurnal
Biotropika. Vol. 4 No. 1
0 komentar