Minggu, 24 Maret 2019

Laporan Praktikum Biodiversitas Tumbuhan: Arecidae dan Commelinidae



Laporan Praktikum di bawah ini merupakan contoh laporan yang dapat digunakan sebagai refrensi dan bacaan untuk menambah wawasan, tetapi bukan untuk di copy-paste sembarangan. Terima kasih dan selamat membaca :)


Salah satu spesies tumbuhan subkelas Arecidae
Salah satu spesies tumbuhan subkelas Commelinidae


===============================================================
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang berperan penting dalam menyediakan bahan pangan dan kebutuhan oksigen bagi organisme lainnya.Sebagaimana telah diketahui, di Dunia ini terdapat beranekaragam tumbuh-tumbuhan yang tersebar luas.Tumbuh-tumbuhan tersebut memiliki bentuk morfologi yang bermacam-macam sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah SWT.dalam firmannya, Al-Quran Surah Thaaha Ayat 53 yang artinya: “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan         bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka kami         tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang   bermacam-macam.” (Q.S. Thaaha : 53).
Ayat di atas menjelaskan  bahwa Allh SWT telah mencipakan beraneka ragam tumbuh-tumbuhan di bumi ini. Salah satu jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat diamati keanekaragamannya adalah tumbuh-tumbuhan dari golongan angiospermae. Menurut Campbell (2012), angiosperma adalah tumbuhan berbiji yang menghasilkan struktur-struktur reproduktif yang disebut bunga dan buah. Saat ini angiosperma merupakan kelompok tumbuhan yang paling beranekaragam dan paling tersebar luas, dengan lebih dari 250.000 spesies (sekitar 90% dari semua spesies tumbuhan).
Angiospermae merupakan tumbuhan biji tertutup.Hampir semua tumbuhan yang ada di daratan merupakan angiospermae.Angiospermae dibedakan atas dua kelas yakni dikotil dan monokotil.Klasifikasi angiospermae menjadi dikotiledon dan monokotiledon didasarkan sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan biji).


1.2 Rumusan Masalah
            Rumusan masalah dari praktikum Biodiversitas Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
2.      Bagaimana menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas  Commenlinidae?
3.      Bagaimana menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Arecidae?
4.      Bagaimana menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Arecidae?

1.3 Tujuan
            Tujuan daripraktikum Biodiversitas Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae adalah sebagai berikut:
1.      Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
2.      Untuk menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas  Commenlinidae?
3.      Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Arecidae.
4.      Untuk menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Arecidae.


1.4 Manfaat
            Manfaat dari praktikum Biodiversitas Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae adalah sebagai berikut:
1.      Dapat menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
2.      Dapat menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas  Commenlinidae?
3.      Dapat menemukan cirri-ciri familia-familia dalam subkelas Commenlinidae?
4.      Dapat menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam  subkelas Commelinidae?
5.      Dapat membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan subkelas Zingiberidae dengan subkelas commelinidae dan subkelas Arecidae?





BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Subkelas Arecidae
            2.1.1 Phillodendron
Akar
Batang
Daun
Bunga
Foto pengamatan
Foto pengamatan
Foto pengamatan
Foto pengamatan

a. Deskripsi
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada spesie Philodendron didapat hasil bahwa tumbuhan ini memiliki habitus herba yang hidup pada daerah terestrial.Dengan ciri-ciri memiliki batang terna, susunan letak daun roset batang, pangkal daun melengkung, ujung daun meruncing, dan tepi daunnya rata.Serta memiliki permukaan daun yang halus licin.Ciri-ciri khusus yang dimiliki tanaman ini adalah memiliki bunga tongkol yang berseludang, memiliki getah berwarna putih, daun tersebar di bagian ujung batang dengan petioles yang melebar, dan memiliki akar napas.
            Menurut Husna (2017) Tanaman ini memiliki pertumbuhan bentuk daun yang unik.Daun yang tumbuh ituakan menjadi bagian dari daunnya dan daunnyaakan menjadi satu yang robek di antara pembuluh-pembuluh. Bentuk daunmonstera tergolong unik karena memiliki lubang-lubang pada daunnya.Tanaman ini disebut monstera berasal dari kata “monster” karena tumbuhan ini memiliki daun yang lebar dan berwarna hijau seperti monster.


b. Tabel Deskripsi
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Arecideae)

Tabel 1. Karakter Morfologi Arecideae
CHARACTER
CHARACTER STATE
PLANT Habit
Herba / Terestrial
BATANG tipe
Terna
Hollow (Berlubang)

Indument

Exudate

Bark

LEAF Type

Leaf arrangement
Roset batang
Leaf Attachment
Lengkap
Leaf/ Leaflet blade shape
Perisai
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
Base: melengkung / margin:
rata / apex: runcing
Leaf/ leaflet surface
Halus licin
Stipule (+/-)
-
INFLORESCENT type

Inflorescent bract/bractlet (+/-)
-
FLOWER Sex

Flower Bract/bractlet

Flower Symetry

PERIANTH Cycly

Perianth/Corolla type

Calyx Fusion

Corolla Fusion

Hypanthium (+/-)

STAMEN Position

Stament Arrangement

Androecium Fusion

Staminode (+/-)/shape

Anther Attachment

Anther Dehiscent/Direction

GYNOECIAL Fusion

Ovary position

Periant/Androecial Position

Carpel Number

Locule Number

Placentation

Ovule Number (per carpel)

Style Position/ Stigma shape

FRUIT type


b. Habitat
            Tumbuhan Philodendron merupakan tumbuhanberperawakan herba  yang hidup di daerah terrestrial di wilayah tropis. Menurut Husna (2017) tanaman philodendron merambat yang berasal dari hutan tropis dari Meksiko serta beberapa Negara di Amerika selatan.

c. Klasifikasi
            Adapun kalsifikasi Philodendronmenurut Lingga (2007) adalah sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
     Divisi: Magnoliophyta
          Kelas: Liliopsida
               Ordo: Arales
                    Famili: Araceae
                         Genus: Philodendron
            2.1.2 Roystonea sp.




Daun
Tangkai daun
pohon
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan
Koleksi pribadi

a. Deskripsi
            Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Roystonia sp. dapat diketahui bahwa tumbuhan ini tergolong dalam habitus pohon yang hidup di daerah terrestrial.Memiliki tipe batang berkayu, susunan letak daun roset batang, tergolong dalam daun lengkap karena memiliki pelepah.Bentuk daun perisai dengan pangkal daun bundar, ujung daun runcing, dan tepi daun rata.Serta memiliki permukaan daun licin. Tipe buah pada spesies Roystonia sp.adalah bulat-bulat dan bergerombol banyak, dan pada buahnya juga terdapat adanya biji. Selain itu, bunga pada tanaman ini termasuk dalam tipe bunga majemuk.Dan termasuk tumbuhan monokotil yang memiliki akar serabut.
Menurut Pangemanan (2008) Beberapa jenis palem mempunyai duri di batang, atau pelepah daun, dan di tulang daun.Tidak semua palem berbentuk pohon meskipun palem umumnya dikenal mempunyai tubuh yang semampai. Ada jenis-jenis yang berbentuk liana, yaitu menyerupai tali yang memerlukan pohon lain sebagai panjatan untuk hidupnya. Ada pula yang tubuhnya seakan-akan hanya terdiri atas daun-daun saja karena batangnya tidak berkembang.Nipa dan salak misalnya mewakili kelompok ini.Bunganya terletak pada suatu tandan yang tersusun dalam bentuk malai yang terdiri atas bulir-bulir.Malai ini biasanya diselaputi oleh selundang bunga atau spatha.Malai bunganya ada yang bersifat biseksualis ada juga yang bersifat uniseksualis.Namun umumnya tumbuhannya bersifat monoecus, kecuali pada salak tumbuhannya bersifat dioecus (berumah dua).Pada sagu (Metroxylon sagoes) tumbuhannya bersifat polygamus.Dalam hal pembuahannya, semua jenis palem dapat digolongkan menjadi dua. Golongan pertama terdiri atas jenis-jenis yang menghasilkan buah beberapa kali

b. Tabel Deskrpsi
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Arecideae)

Tabel 1. Karakter Morfologi Arecideae
CHARACTER
CHARACTER STATE
PLANT Habit
Pohon / terrestrial
BATANG tipe
Berkayu
Hollow (Berlubang)

Indument

Exudate

Bark
LEAF Type

Leaf arrangement
Roset batang
Leaf Attachment
Lengkap
Leaf/ Leaflet blade shape
Perisai
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
Base: bundar / margin: rata / apex: runcing
Leaf/ leaflet surface
Licin
Stipule (+/-)
-
INFLORESCENT type

Inflorescent bract/bractlet (+/-)
-
FLOWER Sex

Flower Bract/bractlet

Flower Symetry

PERIANTH Cycly

Perianth/Corolla type

Calyx Fusion

Corolla Fusion

Hypanthium (+/-)

STAMEN Position

Stament Arrangement

Androecium Fusion

Staminode (+/-)/shape

Anther Attachment

Anther Dehiscent/Direction

GYNOECIAL Fusion

Ovary position

Periant/Androecial Position

Carpel Number

Locule Number

Placentation

Ovule Number (per carpel)

Style Position/ Stigma shape

FRUIT type
Bulat

c. Habitat
Menurut Pangemanan (2008) Palem termasuk kelas Monocotyledonae, Ordo Arecales dan Famili Arecaceae.Tumbuhan ini tersebar di daerah tropik, dan hutan hujan tropik.Menyukai tanah yang gembur serta lembab.Palem tumbuhnya ada yang berumpun ada pula yang tunggal (soliter).Bagi yang membentuk rumpun, tunas-tunas rumpun (anakan) ini cukup berperan dalam hal peremajaannya.Yang tumbuh tunggal, peremajaannya lambat sekali, karena pembiakan diri hanya tergantung kepada biji saja.

d. Klasifikasi
            Adapun klasifikasi dari spesies Roystonia sp. menurut Steenis (1975) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Roystonea
Spesies :Roystonea sp.

2.2 Subkelas Commelinideae
            2.2.1 Zea mays



Batang
Daun
Akar
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan

a. Deskripsi
            Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Zea mays dapat diketahui bahwa tanaman ini memiliki habitus herba yang hidup di area terrestrial.Memiliki tipe batang silindris, susunan letak daunnya sparsa, dan termasuk daun tidak lengkap.Bentuk daun seperti pita dengan pangkal daun rompang, ujung daun runcing, dan tepi daun rata.Serta memiliki permukaan daun yang halus.Pada tanaman ini memiliki bunga jantan dan bunga betina. Dimana bunga jantan letak tumbuhnya berada di ujung dan bunga betina merupakan tongkol yang akan menjadi bakal buah.
Menurut Wulandari (2016)  Zea mays atau jagung lokal merupakan kebutuhan pokok untuk dikonsumsi setiap hari yang diolah menjadi nasi empok. Jagung merupakan tanaman semusim (annual).Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan berat rata-rata 250-300 mg. Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung.Biji jagung diklasifikasikan sebagai kariopsis.Hal ini disebabkan biji jagung memiliki struktur embrio yang sempurna.Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu baru untuk pertumbuhan dan perkembangan menjadi tanaman.

b. Tabel Deskripsi
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Commelinideae)

Tabel 1. Karakter Morfologi Commelinideae
CHARACTER
CHARACTER STATE
PLANT Habit
Herba / terrestrial
BATANG tipe
Silindris
Hollow (Berlubang)

Indument

Exudate

Bark

LEAF Type

Leaf arrangement
Sparsa
Leaf Attachment
Tidak lengkap
Leaf/ Leaflet blade shape
Pita
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
Base: romping / margin: rata / apex: runcing
Leaf/ leaflet surface
Halus
Stipule (+/-)
-
INFLORESCENT type

Inflorescent bract/bractlet (+/-)
-
FLOWER Sex

Flower Bract/bractlet

Flower Symetry

PERIANTH Cycly

Perianth/Corolla type

Calyx Fusion

Corolla Fusion

Hypanthium (+/-)

STAMEN Position

Stament Arrangement

Androecium Fusion

Staminode (+/-)/shape

Anther Attachment

Anther Dehiscent/Direction

GYNOECIAL Fusion

Ovary position

Periant/Androecial Position

Carpel Number

Locule Number

Placentation

Ovule Number (per carpel)

Style Position/ Stigma shape

FRUIT type
-


c. Habitat
Jagung merupakan tanaman budidaya hidup pada daerah lembab pada dataran rendah.Menurut Wulandari (2016) Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari.Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung yang memiliki nama ilmiah Zea mays tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanaman jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah.

d. Klasifikasi
            Menurut Tjitrosoepomo (1983) klasifikasi spesies  Zea mays adalah sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
     Divisio: Spermatophyta
Subdivisio: Angiospermae
Classis: Monocotyledoneae
Ordo: Poales
Familia: Poaceae
Genus: Zea
Species: Zea mays L.

2.2.2 Cyperus rotundus



Batang
Daun
Akar
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan

a.      Deskripsi
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Cyperus rotundus dapat diketahui bahwa pada tumbuhan ini memiliki habitus herba / terrestrial. Tipe batang tumbuhan ini berair (Exudate),bentuk daunnya seperti pita, dengan tata letak daunnya roset batang, dan termasuk daun tidak lengkap. Morfologi daun pada Cyperus rotundus memiliki pangkal yang meruncing, ujungnya runcing, dan tepinya rata, serta memiliki permukaan daun yang halus.
Menurut menurut Al-Snafi (2016), Rumput kacang atau rumput teki (Cyperus rotundus) adalah tumbuhanberlendir yang ramping, tegak, herba yang menyebar melalui sistem akar berserat. Bentuknya ramping, bawah tanah, dikenal sebagai rimpang, awalnya berwarna putih, berdaging dan ditutupi dengan daun bersisik yang dimodifikasi, tetapi menjadi coklat dan berkayu seiring bertambahnya usia. Saat mencapai permukaan, sebuah rhizoma membengkak menjadi struktur bulat kecil yang disebut (bola basal), dari mana tunas, akar dan rimpang lebih lanjut muncul. Rimpang rumput-rumput juga membentuk umbi-umbian, yang menyimpan pati sebagai cadangan makanan dan dapat menghasilkan rimpang baru atau tanaman baru. Umbi berukuran sekitar 1 hingga 3,5 cm dan berwarna putih dan segar ketika muda, kemudian berubah menjadi coklat dan keras. Bentuk umbi memberi nama ilmiah rumput-rumput, (rotundus), yang berarti (bulat). Batang rumput-kacang halus dan tegak, biasanya mencapai sekitar 30 hingga 40 cm, dan segitiga dalam penampang. Daun berasal dari pangkal tanaman dan disusun pada batang dalam kelompok tiga. Permukaannya halus, mengkilap dan hijau gelap, dengan permukaan atas beralur dan ujung tajam, dan panjang dan sempit, 20 hingga 30 cm dan lebar 0,2 sampai 1 cm. Bunga-bunga dari spesies ini ditanggung dalam kelompok (perbungaan) di ujung batang. Perbungaan terdiri dari sekitar tiga hingga sembilan tangkai dengan panjang yang bervariasi, di ujungnya berwarna coklat kemerahan hingga ungu (spikelets). Warna spikelets memberikan nama alternatif kacang-kacang (kacang ungu). Setiap spikelet memiliki panjang 3,5 cm dan terdiri dari 10 hingga 40 bunga, yang tidak memiliki kelopak bunga, melainkan duduk di dalam bracts kering, berbentuk membran, berbentuk oval, yang dikenal sebagai (glume). Rumput kacang menghasilkan buah kering, biji tunggal, yang panjangnya sampai dua milimeter, dan coklat sampai hitam dengan jaringan garis abu-abu

b.      Tabel Deskripsi
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Commelinideae)

Tabel 1. Karakter Morfologi Commelinideae
CHARACTER
CHARACTER STATE
PLANT Habit
Herba / terrestrial
BATANG tipe
Berair
Hollow (Berlubang)

Indument

Exudate
Bark

LEAF Type

Leaf arrangement
Roset batang
Leaf Attachment
Tidak lengkap
Leaf/ Leaflet blade shape
Pita
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
Base: meruncing / margin: rata / apex: runcing
Leaf/ leaflet surface
Halus
Stipule (+/-)
-
INFLORESCENT type

Inflorescent bract/bractlet (+/-)

FLOWER Sex

Flower Bract/bractlet

Flower Symetry

PERIANTH Cycly

Perianth/Corolla type

Calyx Fusion

Corolla Fusion

Hypanthium (+/-)

STAMEN Position

Stament Arrangement

Androecium Fusion

Staminode (+/-)/shape

Anther Attachment

Anther Dehiscent/Direction

GYNOECIAL Fusion

Ovary position

Periant/Androecial Position

Carpel Number

Locule Number

Placentation

Ovule Number (per carpel)

Style Position/ Stigma shape

FRUIT type


c.       Habitat
Menurut Al-Snafi (2016) spesies Cyperus rotundus terdistribusi di Africa, Samudra Hindia Barat, Asia Barat, Caucasus, Asia Timur, Eropa, Pasifik, Amerika Utara, dan Amerika bagian Selatan.

Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari spesies Cyperus rotundus menurut Al-Snafi (2016) yaitu:
Kingdom : Plantae
     Subkingdom: Tracheobionta
          Superdivisi: Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
                         Subkelas: Commenlinidae
Ordo : Ciperales
Famili :Cyperaceae
Genus :Cyperus
Spesies :Cyperus rotundus




2.2.3 Kyllinga monocephala
akar
batang
daun
Bunga
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan
Gambar pengamatan

a.      Deskripsi
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Kyllinga monocephala dapat diketahui bahwa tumbuhan ini memiliki habitus herba yang hidup di daerah terrestrial.Tipe batang yang dimiliki Kyllinga monocephala adalah indument.Pada tumbuhan ini, memiliki bentuk daun seperti pita dengan tata letak daun folia sparsa atau tersebar, dan tergolong dalam tipe daun tidak lengkap.Daunnya memiliki pangkal dan ujung yang sama-sama runcing,tepi daun rata, serta permukaan daunnya kasat. Bunga spesies ini tumbuhnya di ujung (terminal).
Menurut Raju, dkk (2011) keluarga Cyperaceae adalah tumbuhan herba yang tetap hijau, biasanya seperti rumput, dan berkembangbiak dengan biji dan rimpang yang merayap. Tanaman ini umumnya dikenal sebagai Apavisha, Nirbishi, dan Velutta Nirbashi.Tanaman ini terutama tumbuh di tempat berawa dan basah. Ini ditemukan di tempat-tempat sampah, padang rumput terbuka, dll, pada ketinggian rendah dan sedang.

b. Tabel Deskripsi
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ANGISOPERMAE (Commelinideae)

Tabel 1. Karakter Morfologi Commelinideae
CHARACTER
CHARACTER STATE
PLANT Habit
Herba / terrestrial
BATANG tipe

Hollow (Berlubang)

Indument
Exudate

Bark

LEAF Type

Leaf arrangement
Folia sparsa
Leaf Attachment
Tidak lengkap
Leaf/ Leaflet blade shape
Pita
Leaf/ Leaflet blade base/margin/apex
Base: runcing / margin: rata / apex: runcing
Leaf/ leaflet surface
Kasat
Stipule (+/-)
-
INFLORESCENT type

Inflorescent bract/bractlet (+/-)

FLOWER Sex

Flower Bract/bractlet

Flower Symetry

PERIANTH Cycly

Perianth/Corolla type

Calyx Fusion

Corolla Fusion

Hypanthium (+/-)

STAMEN Position

Stament Arrangement

Androecium Fusion

Staminode (+/-)/shape

Anther Attachment

Anther Dehiscent/Direction

GYNOECIAL Fusion

Ovary position

Periant/Androecial Position

Carpel Number

Locule Number

Placentation

Ovule Number (per carpel)

Style Position/ Stigma shape

FRUIT type
-

c. Habitat
            Spesies Kyllinga monocephala atau yang sering disebut tumbuhan udel-udelan ini banyak ditemukan di sekitar yang umumnya dapat ditemukan seperti dipinggiran jalan dan di dekat tumbuhan-tumbuhan liar.Tumbuhan ini dapat hidup di daerah tropis. Menurut Raju, dkk (2011) spesies Kyllinga monocephala ini didistribusikan secara luas, dengan pusat keragaman untuk kelompok yang terjadi di Asia tropis dan Amerika Selatan tropis.Tanaman ini terdistribusi dengan baik di semua bagian dunia.Terutama tumbuh di tempat berawa dan basah. Ini ditemukan di tempat-tempat sampah, padang rumput terbuka, dll, pada ketinggian rendah dan sedang.



d. Klasifikasi
            Adapun klasifikasi dari spesies Kyllinga monocephala menurut Raju, dkk (2011) yaitu:
Kingdom: Plantae
     Subkingdom: Tracheobionta
          Superdivisi: Spermatophyta
               Divisi: Magnoliophyta
                   Kelas: Liliopsida
                        Subkelas: Commelinidae
                              Ordo: Cyperales
                                  Famili: Cyperaceae
                                       Genus: Kyllinga
                                            Spesies: Kyllinga monocephala



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Tumbuhan yang berjudul Comellinidae dan Arecidae adalahciri-ciri dari subkelas Commenilidae pada umumnya berupa herba, sangat jarang yang berkayu, pola percabangan simpodial, daun dengan pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar , perbungaan majemuk, bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga. Sedangkan pada Subkelas Arecidae merupakan Liliopsida yang mempunyai habitus yang bervariasi, ada yang herba, semak, bahkan pohon.Daun dengan duduk daun tersebar, namun ada juga yang roset akar maupun roset batang.Bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha.Perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan dan tidak bisa dibedakan antara kaliks dan korola.

3.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah jika praktikum dilakukan outdoor sebaiknya dilakukan secara berkelompok dan tidak berpencar, agar praktikum berjalan dengan disiplin.



DAFTAR PUSTAKA

Al-Snafi, Ali Esmail. 2016. A Review On Cyperus Rotundus A Potential Medicinal Plant. Journal Of Pharmacy. Vol. 6 No. 7
Campbell. 2012. Buku Ajar Biologi. Jakarta: Erlangga
Husna, Sabilla Nur. 2017. Transformasi Bentuk Daun Monstera Sebagai Motif Batik Dalam Busana Kasual. Jurnal Karya Seni. 
Lingga, P. Dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya
Pangemanan, L, Dkk. 2008.Beberapa Jenis Palem Yang Berpotensi Sebagai Tanaman Pengisi Ruang Terbuka Hijau.EKOTON. Vol. 8 No. 2
Raju, S, Dkk. 2011.Kyllinga Nemoralis (Hutch &Dalz) (Cyperaceae):Ethnobotany, Phytochemistry AndPharmacology. Pharmacognosy Journal.Vol. 3 No. 24
Steenis, Van, C.G.G.J. 1975. Flora: Untuk Sekolah Di Indonesia. Jakarta: Paradnya Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong. 1983. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Wulandari, Fithriyah, Jati Baroto. 2016. Etnobotani Jagung (Zea Mays L.) Pada Mayarakat Lokal Di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.Jurnal Biotropika. Vol. 4 No. 1

Load disqus comments

0 komentar